Sabtu, 31 Oktober 2015

SHOLAT JAMA' DAN QOSHOR

mufrodat
JAMA' = KUMPUL....mengumpulkan 2 sholat dalam 1 waktu
QOSHOR = meringkas.....yang tadinya 4 roka'at jadi 2 roka'at

I. PENGERTIAN SHOLAT JAMA'
Shalat yang digabungkan, yaitu mengumpulkan dua shalat fardhu yang dilaksanakan dalam satu waktu. Misalnya, shalat Dzuhur dan Ashar dikerjakan pada waktu Dzuhur atau pada waktu Ashar. Shalat Maghrib dan Isya’ dilaksanakan pada waktu Maghrib atau pada waktu Isya’.

Sedangkan Subuh tetap pada waktunya dan tidak boleh digabungkan dengan shalat lain. Shalat Jama' ini boleh dilaksankan karena bebrapa alasan (halangan) berikut ini :
 a. Dalam perjalanan yang bukan untuk maksiat
 b. Apabila turun hujan lebat
 c. Karena sakit dan takut
 d. Jarak yang ditempuh cukup jauh, yakni kurang lebihnya 81 km (begitulah yang disepakati oleh sebagian Imam Madzhab sebagaimana disebutkan dalam kitab AL-Fikih, Ala al Madzhabhib al Arba’ah, sebagaimana pendapat para ulama madzhab Maliki, Syafi’i dan Hambali).

Tetapi sebagian ulama lagi berpendapat bahwa jarak perjalanan (musafir) itu sekurang-kurangnya dua hari perjalanan kaki atau dua marhalah, yaitu 16 (enam belas) Farsah, sama dengan 138 (seratus tiga puluh delapan) km.

Kamis, 29 Oktober 2015

ISLAM VS ARAB

Sejak pemerintah Orde Baru tumbang tahun 1998, panggung Islam di Indonesia diisi tontonan munculnya sejumlah kelompok Islam pro-Arab. Kelompok ini tidak hanya marak di kota-kota besar, tapi juga di berbagai daerah terpencil. Mereka, dalam banyak hal, terlihat berlebihan dalam menyikapi Islam, muslim Arab dan dunia Arab. Salah satu ciri mendasar kelompok ini adalah menjadikan ''dunia Arab'' sebagai ''tipe ideal'' dalam beragama bagi kaum muslim non-Arab, termasuk muslim Indonesia.
Karena menganggap ''Islam Arab'' paling autentik dan ideal, mereka kemudian meniru segala hal yang dilakukan warga Arab. Cara menyapa dan berkomunikasi, misalnya. Mereka lebih suka memanggil dengan sebutan ikhwan/ikhwat atau akhi/ukhti daripada saudara/saudari, abi/umi ketimbang bapak/ibu atau ayah/bunda.

Sabtu, 24 Oktober 2015

HIKAM 30

 SEHAT MURAH ALAMI.....MENGATASI SEGALA PENYAKIT....KLIK DI SINI
TENANG DI TENGAH KERAMAIAN
Syekh Ibn Ataillah berkata:
La tastaghrib wuqu’ al-akdar ma dumta fi hadzihi al-dar, fi innaha ma abrazat illa ma huwa mustahiqqun wasfaha, wa wajibun na’tuha.
Terjemahan:
Jangan merasa aneh jika engkau menjumpai “kekotoran” selama engkau masih hidup di dunia ini. Sebab dia hanyalah menampakkan hal-hal yang memang layak disifati dengan kekotoran itu, hal-hal yang memang seharusnya digambarkan demikian.
Mari kita telaah kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini dengan dua pengertian: pengertian umum dan khusus.
Pengertian umum. Dalam kehidupan manusia, sering dijumpai hal-hal yang “membingungkan”, sesuatu yang oleh Ibn Ataillah digambarkan dengan “akdar”, kotoran, sesuatu yang membuat sedih, galau, dan gelisah. Selama ini kita masih berada dalam jasad dan tubuh, selama itu pula kita akan mengalami hak-hal semacam ini.

HIKAM 29

SEHAT DAN MURAH SERTA ALAMI....KLIK DI SINI
SUFISME JUSTRU DIBUTUHKAN DI TENGAH KERAMAIAN
Syekh Ibn Ataillah berkata:
La tataraqqab faragh al-aghyar, fa inna dzalika yaqtha’uka ‘an wujud al-muraqabati lahu fi-ma huwa muqimuka fihi.
Terjemahan:
Jangan menunggu hingga semua “aghyar” (sesuatu yang menimbulkan gangguan pada kondisi rohani kita) hilang terlebih dahulu. Sebab hal itu akan menghalangimu untuk terus bersikap berjaga-jaga dan ingat kepada-Nya pada saat engkau berada dalam situasi (penuh gangguan) dimana Dia menempatkanmu di sana.
Dengan kata lain, jangan menunggu keadaan tenang terlebih dahulu untuk mengingat Tuhan. Justru dalam kedaan sibuk dengan “aghyar”, engkau harus terus mengingat-Nya, agar engkau tak lengah.
Mari kita dalami kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini dengan dua pengertian: pengertian umum dan khusus.
Pengertian umum.

HIKAM 28

PENGIN SEHAT ?? MURAH DAN ALAMI ?? KLIK DI SINI
NAFAS KITA ADALAH SUCI
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Ma min nafasin tubdihi illa wa-lahu qadrun fika yumdihi.
Terjemahan:
Pada setiap nafas yang engkau tunjukkan/hembuskan terdapat takdir/ketentuan Tuhan yang Dia selenggarakan pada saat itu juga.
Mari kita ulas kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini dengan dua pendekatan dan pengertian: pengertian umum dan khusus.

Jumat, 23 Oktober 2015

MARS DAN HYMNE MADRASAH

SEHAT ALAMI, MURAH, MENYEMBUHKAN SEGELA PENYAKIT...KLIK DI SINI

HYMNE MADRASAH






Kau Embankan amanat pendidikan dalam melanjutkan perjuangan

Dengan ungkapan syukur pada Mu atas sgala karunia Ya Allah

Kau Embankan amanat pendidikan dalam melanjutkan perjuangan



Madrsah Tumpuan harapan umat membentuk jiwa  berakhlaqul karimah

Menjawab arus tantangan jaman menjadi benteng runtuhnya moral



Kau ajarkan arti kehidupan melalui tuntunan keislaman

Dalam bingkai citra pendidikan tuk menggapai cita-cita mulia

tuk menggapai cita-cita mulia





  -------------------------------------------------

TIDAK MURNI UANG SAYA KEMBALIKAN 100 x LIPAT...KLIK DI SINI



MARS MADRASAH



Gema madrasah membahana dipersada bumi nusantara

Pengemban amanat mencerdaskan tunas bangsa santun berwibawa

RA MI MTs MA, bahu membahu turut berjuang

Membangun bangsa bermartabat mulia demi cita-cita



Moto Ikhlas beramal, berkarya nan bermoral ayo-ayo tegakkan

Falsafah pancasila, Bhineka tunggal ika semboyan bangsa Indonesia

Semboyan Bangsa Indonesia

Rabu, 21 Oktober 2015

HIKAM 27

CURIGAILAH DOAMU!
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Thalabuka minhu ittihamun lahu, wa thalabuka lahu ghaibatun minka ‘anhu, wa thalabuka li-ghairihi li-qillati haya’ika minhu, wa thalabuka min-ghairihi li-wujudi bu’dika minhu.
Terjemahan:
Saat engkau meminta kepada Tuhan,
Itu adalah sejenis tuduhan tersembunyi padaNya.
Saat engkau mencariNya,
Itu pertanda engkau alpa dan abai terhadapNya.

HIKAM 26

TUJUAN AKHIR KITA: MENJADI INSAN KAMIL, MANUSIA YANG SEMPURNA, “UBERMENSCH”
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Ma aradat himmatu salikin an taqifa ‘indama kusyifa laha illa wa nadathu hawatif al-haqiqati: “Alladzi tathlubu amamaka!” Wa la-tabarrajat dzawahir al-maknunati illa wa nadathu haqa’iquha: “Innama nahnu fitnatun fa-la takfur!”
Terjemahan:
Tak seorang “salik” pun (orang yang melakukan perjalanan menuju Tuhan) yang merasa puas dengan pemahaman tertentu yang disingkapkan kepadanya, kecuali pada momen seperti itu akan ada kebenaran yang memanggil-manggil: “Jangan berhenti, yang engkau cari sudah ada di depanmu!”

Sabtu, 17 Oktober 2015

HIKAM 25

KEISTEMEWAAN MADU MURNI KLIK DI SINI 

MENERIMA TAKDIR DENGAN SIKAP JANTAN!
Syekh Ibn Ataillah berkata:
La tathlub minhu an yukhrijaka min halatin li-yasta’milaka fima siwaha. Fa-law aradaka la-s-ta’malaka min ghairi ikhrajin.
Terjemahannya:
Janganlah engkau menuntutTuhan untuk mengeluarkanmu dari keadaan tertentu supaya Dia menempatkanmu dalam keadaan yang lain (yang engkau ingini). Jika Tuhan berkehendak, Dia tentu akan menempatkanmu dalam keadaan itu tanpa engkau minta.
Mari kita ulas kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini dengan dua pengertian: pengertian umum dan khusus.

HIKAM 24

KEISTEMEWAAN MADU MURNI DAN MURAH KLIK DI SINI

JANGAN MENUNDA PEKERJAAN
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Ihalatuka al-a’mala ‘ala wujud al-faraghi min ru’unat al-nufus.
Terjemahan:
Kebiasaanmu menunda pekerjaan hingga engkau mempunyai waktu longgar untuk mengerjakannya adalah bagian dari kotoran jiwa.
Apa yang disampaikan oleh Syekh Ibn Ataillah ini sangat jelas. Menunda pekerjaan adalah kebiasaan yang “kotor”. Ini pengertian yang sederhana, tetapi tak semua orang mampu melaksanakannya. Mari kita coba ulas kebijaksanaan Sykeh Ibn Ataillah ini dengan dua pengertian: pengertian umum dan khusus.

HIKAM 23

dapatkan madu murni murah ..klik di sini

BICARALAH KEPADA ORANG SESUAI DENGAN MAQAM-NYA
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Ma taraka min al-jahli syai’an man arada an yudzhira fi al-waqti ghaira ma adzhaharahu ‘l-Lahu fihi.
Terjemahannya:
Tak ada yang lebih bodoh ketimbang saat seseorang menampakkan sesuatu pada waktu tertentu sesuatu yang tidak ditampakkan oleh Tuhan pada saat itu.
Mari kita ulas kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah yang agar “misterius” kali ini dengan dua pengertian: pengertian umum dan khusus.
Pengertian umum. Masing-masing orang, dalam hidup ini, memiliki maqam atau “level spiritual” sendiri-sendiri.

HIKAM 22

dijamin asli madu ini...murah...gak asli uang kembali 100 X lipat...klik di sini

YANG MAYA AKAN PUDAR OLEH YANG ABADI
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Ya ‘ajaban kaifa yadzharu al-wujudu fi al-‘adam? Am kaifa yatsbutu al-haditsu ma’a man lahu washf al-qidam?
Artinya:
O alangkah mengherankan!
Bagaimana ciptaan ini bisa tampak
Padahal ia maya?
Atau, bagaimana sesuatu yang baru
Bisa tetap tegak
Di hadapan Dia yang Maha Abadi?
Mari kita menelaah kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini dengan dua pengertian: pengertian umum dan khusus.
Pengertian umum. Jika dua hal bersandingan, yang satu sifatnya maya, sementara yang lain adalah sesuatu yang abadi, maka sudah pasti yang maya akan pudar, akan terkalahkan oleh yang abadi itu.

HIKAM 21

manfaat madu murni, klik di sini
BAGAIMANA MENJADI “SUFI” DI ERA DIGITAL?
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Kaifa yutashawwaru an yahjubahu syai’un wahuwa adzharu min kulli syai’in? Kaifa yutashawwaru an yahjubahu syai’un wa-huwa ‘l-ladzi laisa ma’ahu syai’un? Kaifa yutashawwaru an yahjubahu syai’un wa-huwa aqrabu ilaika min kulli syai’in? Kaifa yutashawwaru an yahjubahu syai’un wa-laulahu la-ma dzahara wujudu kulli syai’in?
Terjemahan:
Bagaimana mungkin Dia terhijab dan terhalang oleh sesuatu
Sementara Dia lebih terang-benderang dari segala barang?
Bagaimana Dia terhijab oleh sesuatu
Sementara tak ada sesuatu yang lain bersama Dia?
Bagaimana Dia bisa terhijab oleh sesuatu
Sementara Dia lebih dekat kepadamu
Dari segala wujud yang ada?
Bagaimana Dia bisa terhijab
Sementara Dia adalah Dia

Sabtu, 10 Oktober 2015

FATHUL 'IZZAR...PEDOMAN BERUMAH TANGGA DAN SEX

ARABNYA DULU GAN....TERJEMAHNYA DI BAWAH
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي جل قدره وعز جاره الذي جعل النكاح سببا لبقاء نسل الأنام، ووسيلة الى اشتباك الشعوب والأقوام، والصلاة والسلام على سيدنا محمد المصطفى صاحب العز والصدق والوفا وعلى آله وصحبه الشرفانجوم الهدى والصفا، أما بعد:

فهذه كراسة صغير حجمها لطيف شكلها جليل قدرها عظيم نفعها تشتمل على فوائد مهمة تتعلق ببعض ما للنكاح من الحرث وأسرار أوقاته وتدبيره وما لخلقة الأبكار من العجائب والأسرار جمعتها والتقطتها ونقلتها من فحول العلماء والرجال منهم الله تعالى بنيل الفوز والإفضال سميتها بفتح الإزار في كشف الأسرار لأوقات الحرث وخلقة الأبكار والله تعالى نسأل أن يجعلها نافعة لنا ولإخواننا المسلمين ويجعلها دخيرة لنا ولوالدينا يوم لاينفع مال ولابنون الا من اتى الله بقلب سليم من آفات القلب وسوء الظن. 

HIKAM 20

TUHAN KERAP HADIR SECARA TAK TERDUGA-DUGA
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Kaifa yutasawwaru an yahjubahu syai’un wa huwa ‘l-ladi adzhara kulla syai’in? Kaifa yutashawwaru an yahjubahu syai’un wa huwa ‘l-ladzi dzahara bi kulli syai’in? Kaifa yutashawwaru an yahjubahu sya’iun wa huwa ‘l-ladzi dzahara fi kulli saya’in?
Terjemahan:
Bagaimana Dia bisa terhalang oleh sesuatu (sehingga tak tampak kepada hamba-Nya), padahal Dialah yang menjadikan segala sesuatu tampak?
Bagaimana Dia bisa dihalang-halangi oleh sesuatu, sementara Dia lah yang justru menampakkan Diri lewat sesuatu itu? Bagaiama Dia bisa dihalang-halangi oleh sesuatu sementara Dia lah yang tampak di dalam segala sesuatu?

HIKAM 19

KITA SERING GAGAL MENANGKAP KEBENARAN YANG BERTEBARAN DI SEKITAR KITA
Sykeh Ibn berkata:
Mimma yadulluka ‘ala wujudi qahrihi subhanah an hajabaka ‘anhu bi ma laisa bi-mawjudin ma’ahu.
Terjemahannya:
Salah satu tanda keagungan-Nya, Dia bisa menghalangimu untuk melihat-Nya dengan hal-hal yang sebetulnya tak ada bersama-Nya.
Mari kita menyelami kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini dengan dua lapis pengertian; pengertian umum dan pengertian khusus.

HIKAM 18

Syekh Ibn Ataillah berkata:
Fa man ra’a al-kauna wa lam yasyhadhu fihi aw ‘indahu aw qablahu aw ba’dahu, fa qad a’wazahu wujud al-anwar wa hujibat ‘anhu syumusy al-ma’arif bi suhub al-atsar.
Terjemahannya:
Sesiapa yang melihat wujud alam raya ini, tetapi tidak melihat Yang Maha Benar di sana, maka sesungguhnya dia belum mendapatkan cahaya, dan awan-awan jejak wujud-Nya masih menghijabnya, menghalanginya untuk melihat matahari pengetahuan tentang hakikat-Nya.
Kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini bisa kita pahami dalam dua pengertian: pengertian umum dan khusus.

Rabu, 07 Oktober 2015

HIKAM 17

BUKAN GELAS YANG ENGKAU CARI, TETAPI ISINYA
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Al-kawnu kulluhu dzulmatun wa innama anarahu dzuhur al-haqq fihi.
Terjemahan:
Seluruh keadaan (alam raya, “kawn”) ini adalah kegelapan. Yang membuatnya bercahaya dan terang benderang ialah terbitnya Yang Maha Benar di dalamnya.
Kebijaksanaan Syekh Ibn Ataillah ini bisa kita pahami secara umum, di luar konteks keilmuan batin atau esoterisme, dan secara khusus dalam konteks ilmu-ilmu kerohanian atau tasawwuf.
Pengertian umum. Segala hal yang ada di dunia ini, berupa kenyataan, fakta, data, realitas, adalah sesuatu yang gelap, dalam pengertian tak beraturan, keotik, kacau balau. Saat anda berhadapan dengan ribuan lalu-lintas di tengah-tengah kota Jakarta, misalnya, ada melihat suatu pemandangan yang kacau, tak beraturan, tak berpola, tak mengikuti “hukum” tertentu. Itulah yang disebut kegelapan.

HIKAM 16

MEDITASI SYEKH IBN ATAILLAH (4)
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Am kaifa yarju an yafhama daqa’iq al-asrar wahuwa lam yatub min hafawatihi?
Terjemahan:
Atau, bagaimana seseorang berharap bisa memahami rahasia-rahasia ketuhanan yang terdalam sementara dia belum bertaubat dari kesalahan-kesalahannya?
Pengertian awam/umum. Taubat adalah tindakan yang sangat penting dalam kehidupan seorang beriman. Taubat artinya kembali ke jalan kesadaran setelah untuk sementara waktu seseorang terjatuh dalam situasi kelengahan, kealpaan, lalai. Tanpa taubat, seseorang akan terus berada dalam situasi lupa diri,

Sabtu, 03 Oktober 2015

HIKAM 15

MEDITASI IBN ATAILLAH (3):
BAGAIMANA ENGKAU BISA SEMBAHYANG SAAT MABUK?
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Am kaifa yathma’au an yadkhula khadrata ‘l-Lahi wahuwa lam yatahhar min janabat ghafalatih?
Terjemahan:
Bagaima mungkin seseorang berharap masuk ruang kehormatan Tuhan, sementara hatinya belum bersih dari kotoran kelalaian dan kealpaan?
Ini adalah meditasi dan renungan Syekh Ibn Ataillah yang ketiga, dan masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya: hubungan antara rohani/batin manusia dan Tuhan. Mari kita ulas renungan

HIKAM 14

MEDITASI IBN ATAILLAH (2): KURANGILAH BAGASIMU!
Sykeh Ibn Ataillah berkata:
Am kaifa yarhalu ilal-Lahi wahuwa mukabbalun bi syahawatihi?
Terjemahan: Bagaimana engkau bisa melakukan perjalanan menuju Tuhan, sementara engkau terbelenggu oleh keinginan-keinginanmu sendiri?
Renungan Syekh Ibn Ataillah ini bisa kita pahami dalam pengertian awam/umum dan khusus.
Pengetian umum. Renungan kali ini masih berkaitan dengan renungan sebelumnya. Dalam renungan terdahulu, Ibn Ataillah berbicara tentang ilham yang bercucuran datang kepada hati yang bersih. Sementara hati dan rohani manusia yang disesaki dengan “akwan”, kahanan, keinginan-keinginan

Kamis, 01 Oktober 2015

HIKAM 13

MEDITASI IBN ATAILLAH (1)
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Kaifa yusyriqu qalbun shuwarul akwani munthabi'atun fi mir'atihi.
Terjemahan:
Bagaimana hati bisa bersinar terang sementara cerminnya "dikotori" oleh gambar-gambar "kahanan" atau wujud material.
Pada bagian ini dan dua pasal berikutnya, kita akan mendengarkan meditasi Ibn Ataillah serta renungan-renungannya yang, bagi saya, sangat indah sekali. Meditasi Ibn Ataillah begitu puitis, begitu rohaniah, begitu artistik. Keindahan renungan Ibn Ataillah bukan semata-mata karena permainan kalimat yang licin dan mengkilap, melainkan karena tenaga rohaniah yang dahsyat yang "muncrat" bagi mata air dari dalam kalimatnya itu.

HIKAM 12

‘UZLAH BUKAN TUJUAN PADA DIRINYA SENDIRI
Syekh Ibn Ataillah berkata:
Ma nafa’a al-qalba syai’un mitslu ‘uzlatin yadkhulu biha maidana fikratin.
Terjemahan:
Tak ada sesuatu yang lebih berguna buat hati kita kecuali tindakan menyingkir dari keramaian masyarakat (‘uzlah) yang disertai dengan kegiatan ber-tafakkur (merenung/berpikir).
Ada dua pengertian untuk kebijaksanaan Ibn Ataillah ini: pengertian awam dan pengertian khusus.
Pengertian awam/umum. Dalam bagian yang lalu, Ibn Ataillah sudah mengulas mengenai dua konsep penting, yaitu ikhlas dan khumul. Kedua hal itu saling terkait. Ikhlas adalah mengerjakan sesuatu bukan karena pamrih sesaat, misalnya sekedar untuk meraih gaji atau menyelesaikan kewajiban saja.