Khutbah Idul Adha
Belajar dari 9
Keistimewaan Nabi Ibrahim
Oleh
DR KH Abun Bunyamin, MA, Rais Syuriyah PCNU Purwakarta
Dikutip
dari NU Online
Khutbah I
اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ
أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ
وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ
لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ
اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ
اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا
الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ
وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,...
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Nahl: 120-123
إنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ
أُمَّةً قَانِتاً لِلّهِ حَنِيفاً وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ شَاكِراً
لِّأَنْعُمِهِ اجْتَبَاهُ وَهَدَاهُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ وَآتَيْنَاهُ فِي
الْدُّنْيَا حَسَنَةً وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ ثُمَّ
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفاً وَمَا كَانَ
مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat
dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah
dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri
nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang
lurus, Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di
akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh, Kemudian Kami wahyukan
kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan
bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”. (QS an-Nahl:
120-123)
Ayat tersebut menggambarkan profil Nabi Ibrahim AS di
antaranya bahwa beliau adalah seorang pemimpin teladan, yang patuh kepada
Allah, selalu konsisten dalam menjalankan perintah-Nya, orang yang bertauhid
yang hanya menyembah kepada Allah, orang yang bersyukur atas segala nikmatnya,
orang pilihan di antara para Nabi, di dunianya bernasib baik dan di akhiratnya
termasuk hamba Allah yang sholeh.
Berbicara Idul Adha tidak lepas dari tokoh sentral
yang bernama Ibrahim AS, sebab Nabi Ibrahimlah yang menjadi pemeran utama dalam
manasik haji termasuk di dalamnya tentang ajaran kurban.
Nabi Ibrahim AS adalah pigur seorang bapak yang tabah
dalam mengurusi rumah tangganya, beliau juga orang yang berhasil mendidik
keturunannya menjadi orang yang beriman, Ibrahim juga adalah sosok seorang nabi
yang jujur.Ibrahim adalah seorang nabi yang sangat lembut hatinya dan
penyantun.
إِنَّ
إِبْرَاهِيْمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيْمٌ
Artinya: “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang nabi
yang sangat lembut hatinya dan penyantun” (QS an-Nahl: 114).
Siapa pun ingin hidupnya sukses tapi lupa harus
bagaimana mereka berbuat dan kepada siapa mereka berkiblat.
Kalau berbicara figur buat rujukan di hari raya Idul
Adha ini yang paling relevan adalah Nabi Ibrahim AS. Karena Idul Adha adalah
'id-nya Nabi Ibrahim AS, buat mengenang perjalanan Nabi Ibrahim AS.
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Ada beberapa poin penting yang harus dijaga, di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Nabi
Ibrahim pemimpin teladan. Beliau lebih mengutamakan nasib orang lain daripada
dirinya. Ibrahim lebih melihat generasi penerusnya daripada pribadinya. Lihat
ketika Ibrahim akan diangkat menjadi pemimpin, beliau berkata “Ya Allah
bagaimana nasib keturunanku?” Allah menjawab, “Ya, juga keturunanmu, asal
keturunanmu itu tetap istiqamah bersamamu dan tidak berbuat dzalim (QS
Al-Baqarah: 124). Bagi kita penting memperhatikan kepemimpinan sebab
pemimpinlah yang akan menentukan nasib agama dan bangsa. Pemimpinlah yang akan
mewarnai segala corak masyarakat sebuah bangsa. Oleh karena itu kewajiban kita
hanya satu dalam masalah kepemimpinan ini yaitu memilih pemimpin yang beriman
dan amanah.
2. Ibrahim
adalah orang yang sangat patuh kepada Allah walaupun menurut kita merugikan.
Contohnya ketika Allah menyuruh Ibrahim untuk menyembelih anaknya, tanpa
ragu-ragu langsung dilaksakan kemudian dipangggilnya Ismail untuk
bermusyawarah. Dari musyawarah itu Ismail setuju dirinya dijadikan kurban oleh
ayahnya (QS as-Shaffat: 107), ketika Ismail dieksekusi oleh ayahnya, Ismail
sabar dan pasrah kepada Allah. Nabi Ibrahim yakin tidak akan ada sebuah
perintah dari Allah tanpa jaminan dari Allah. Buktinya benar bahwa sembelihan
Ibrahim diganti dengan sembelihan kambing yang sangat besar, inilah cikal bakal
adanya syariat kurban. Oleh karena itu marilah kita berkurban semoga Allah akan
menggantinya dengan rezeki yang lebih besar.
3. Ibrahim
adalah orang yang hanif, artinya orang yang ajeg dalam agamanya, tidak miring
ke kiri dan tidak miring ke kanan, lurus sebagaimana pesan Allah. Hal ini
terlihat dari dua kaki yang membekas pada batu yang sering disebut dengan maqam
Ibrahim. Bekas telapak kaki beliau yang kanan condong ke kiri dan yang kiri
condong ke kanan. Artinya Nabi Ibrahim berkarakter istiqamah seperti disebutkan
dalam ayat فاستقم كما أمرت maka istiqamahlah
kamu sebagaimana diperintahkan.
4. Nabi
Ibrahim adalah orang yang bertauhid yang hanya menyembah kepada Allah,
sebagaimana ikrar kita dalam doa iftitah “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku
kepada pencipta langit dan bumi, dengan patuh dan tunduk serta aku bukan hamba
yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah untuk
Rab seluruh alam, tiada sekutu bagi-Nya dan aku diperintahkan untuk itu dan aku
adalah hamba yang berserah diri”. Nabi Ibrahim merupakan seorang yang konsisten
membela tauhid dari sejak remaja. Sejarah menceritakan kisah beliau yang
menghancurkan sesembahan Namrudyang membuatnya dihukum dengan cara dibakar
meski beliau selamat dan tidak ada selembar rambutpun yang terbakar. Ayahnya
juga mengancam dan mengusir Ibrahim dari rumahnya gara-gara mengusik
keyakinannya tapi Ibrahim selalu membalas dengan kata-kata yang santun tanpa
caci maki, bahkan beliau memohonkan ampun untuk ayahnya. Itulah kesantunan
Ibrahim yang sangat lembut إن إبراهيم لاوَّاهٌ حَليم
(QS At-Taubah 114).
5. Nabi
Ibrahim adalah orang yang bersyukur kepada Allah di antaranya beliau orang yang
sangat pemurah tangannya, penyayang kepada siapa pun. Disebut juga khalilullah
karena beliau sangat baik pergaulannya dengan siapa pun terutama kepada tamu
yang datang kepadanya. Beliau tidak pernah makan kecuali selalu berjamaah,
bahkan sengaja beliau mengundang tetangga buat menemani makan sampai harus
berjalan jauh ke kampong-kampung. Berjamaah dalam makan dan minum adalah sunnah
Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang banyak barokahnya. Makanan sedikit pun bisa
dinikmati oleh orang banyak. Rasulullah sendiri pernah berbagi roti dengan para
sahabatnya di sebuah perjalanan. Uniknya, walaupun rotinya sedikit, ternyata
cukup untuk banyak orang.
6. Nabi
Ibrahim AS adalah hamba pilihan Allah. Beliau tak hanya diangkat menjadi
seorang Nabi, tapi juga bapaknya para nabi. Dari kedua putranya, Ismail AS dan
Ishak AS lahirlah keturunan para nabi yang amat banyak. Agama Ibrahim AS
dipilih sebagai millah yang menjadi anutan semua nabi sampai kepada Nabi
Muhammad SAW. Agama Yahudi, Nashrani dan Islam asalnya sama sama memiliki
ajaran tauhid, karena sama-sama menjunjung tinggi ajaran Ibrahim AS. Hanya
setelah generasinya berubah maka berubah pula akidahnya.
7. Ibrahim
AS diberi jalan yang lurus atau shirathal mustaqim. Maksudnya agama yang benar,
agama yang hanif yang semakna dengan agama Islam adalah diinul qayyimah agama
yang bebas dari syirik dan kesesatan. Agama yang diridlai yang akan diterima
Allah SWT, Siapa pun harus ridha dengan Islam sebagai agamanya. Sabda Nabi
Muhammad saw "Islamlah, pasti kamu selamat". Islam adalah agama
damai, agama yang mengedepankan kebersamaan dan toleransi walaupun beda
agamanya. "Orang muslim adalah orang yang menjadikan orang muslim lainnya
terjamin dari ucapan serta perbuatannya."
8. Ibrahim
AS adalah orang berbahagia di dunianya, di antaranya di masa tuanya diberi anak
yang saleh yang setia membantu pekerjaannya. Terutama pada waktu Ka'bah
dibangun, maka putranyalah yang setia mendampingi sang ayah menjadi arsitek,
demikian pula waktu pemeliharaannya, sampai Ibrahim AS berdoa di depan Ka'bah
sebagaimana terekam dalam Surat Al-Baqarah 127- 129.
وَإِذْ
يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا
تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. رَبَّنَا
وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ
وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ
الرَّحِيمُ. رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ
آيَاتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُزَكِّيهِمْ ۚ إِنَّكَ
أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Artinya: “Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama
Ismail (seraya berdoa): ‘Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah
kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara
anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada
kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang Ya Tuhan
kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al
Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana’.”
9. Ibrahim
AS di akhiratnya sebagai bagian dari hamba yang sholeh, artinya hamba yang mendapat
derajat yang sangat tinggi di dalam surga, salah satunya adalah kedudukan orang
yang membaca tashbih, diberikan pahala bagaikan panen yang tidak pernah
berhenti, setiap panen tumbuh lagi setiap panen tumbuh lagI, itu adalah orang
yang selalu membaca tasbihnya Ibrahim AS.
Kita sering memohon nikmat di akhirat, sebenarnya yang
kita minta adalah nikmatnya para nabi, shiddiiqin, syuhada dan shalihin. Empat
kelompok ahli surga yang sudah berada pada shirathal mustaqim, artinya mereka
sudah mendapatkan nikmat yang sebenarnya yaitu صراط
الذين أنعمت عليهم, karena mereka sudah memenuhi syarat yaitu
taat kepada Allah dan rasul-Nya. Firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 69:
وَمَنْ
يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ
عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ
وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا
Artinya: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi
nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati
syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
(QS An-Nisa: 69)
Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,
Dalam momen hari raya kurban kali ini, marilah kita
kenang sejarah Nabi Ibrahim AS dengan mengikuti ajarannya. Pastikan Nabi
Ibrahim AS adalah nabi teladan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Betapa banyak
ajaran Nabi Ibrahim yang menjadi ajaran Nabi Muhammad Saw, baik dalam haji,
ibadah shalat dan akhlak, demikian pula shalawat.
Ketika kita menjadi ayah, jadilah seperti Nabi
Ibrahim, ketika jadi anak jadikanlah seperti kedua anak Nabi Ibrahim, yakni
Nabi Ismail dan Ishak, dan ketika jadi istri jadilah seperti istri beliau,
yakni Siti Sarah dan Siti Hajar dalam kepatuhannya kepada Allah. Semoga kita
bisa meneladani ini semua. Amiin ya rabbal alamin.
أعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ.
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ.
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ
اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى
بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ
اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ
لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي
اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Bagi yg ingin mendownload file dan tinggal print, silahkan sedot di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar