Pipis di Wastafel
Rizal Mumaziq
***
Dulu, KH. A. Hasyim Muzadi menjadi pendamping jamaah haji. Jamaahnya mayoritas dari desa. Sebagian juga sudah sepuh, dan baru kali itu naik pesawat terbang.
Maka menjadi sebuah kerepotan manakala mereka tidak paham menggunakan toilet pesawat. Toilet jadi bau karena ada jamaah yang pipis di lantai kamar kecil yang memang sempit itu. Ada pula yang buang air besar nggak disiram karena nggak tahu letak tombol flush-nya.
Apa masalah selesai? Belum. Saat di pemondokan, ternyata ada jamaah yang pipis di wastafel. Alamaaaak. Bau pesing lah. Ditanyai satu persatu, jamaah nggak ada yang mengaku.
Akhirnya, Kiai Hasyim dengan cerdik memancing dengan pertanyaan, "Menurut bapak-bapak semua, apakah tempat kencing di pemondokan ini sudah baik?"
Sebagian besar menjawab "Sudah baiiiik, kiai." Hingga ada satu kakek yang menyela:
"Sebenarnya sih sudah baik pak kiai, cuma terlalu tinggi. Tadi pagi saya susah mau pipis, karena ketinggian, akhirnya saya bawa kursi ke situ."
Maka, tahulah Kiai Hasyim siapa yang pipis di wastafel.