Minggu, 27 Mei 2018

KHUTBAH IDUL FITRI 1439 H - 2018 M



Khutbah Idul Fitri 1439 H-2018 M
Oleh Kang Yanu
Dinukil dari sebagian besar dari dinding FB Gus Najih Bojonegoro

الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْالله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْالله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ  لاَإلَهَ إلاَّ الله ُوَالله ُأكْبَرْ الله ُأكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْد ، الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ بِنِعمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أنْ هَدَانَا الله ُ ، أشْهَدُ أنْ لاَإلَهَ إلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيُ خَصَّنَا بِخَيْرِ كِتَابٍ أُنْزِلَ وَأَكْرَمَنَا بِخَيْرِ نَبِىٍّ أُرْسِلَ وَأَتَمَّ عَلَيْنَا النٍّعْمَةَ بِأَعْظَمِ دِيْنِ شَرْعٍ دِيْنِ اْلإسْلاَمِ ، أليَوْمَ أكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلإسْلَمَ دِيْنًا ، وَ أشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ أَدَّى اْلأَمَانَةَ وَبَلَّغَ الرِّسَالَةَ وَنَصَحَ اْلأُمَّةَ وَتَرَكَنَا عَلىَ اْلمَحَجَّةِ اْلبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا ، لاَيَزِيْغُ عَنْهَا إلاَّ هَالِكٌ, أللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَابَتِهِ الطَّاهِرِيْنِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإحْسَانٍ إلَى يَوْمِ الدِّيْنِ . أمَّا بَعْدُ,
فَيَا عِبَادَ اللهِ ! اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ, وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ, قَالَ الله ُعَزَّ وَجَلَّ : وَلِتُكْمِلُوْا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ :
Hadirin sidang Jamaah Idul Fitri yang Dimuliakan Allah
Dalam suasana pagi hari yang khidmat berselimut rahmat dan kebahagiaan ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala curahan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga di pagi hari yang cerah ini kita dapat menunaikan sholat ‘Idul Fitri dengan khusyu’ dan tertib.

Hari ini, takbir dan tahmid berkumandang di seluruh penjuru dunia, mengagungkan asma Allah SWT. Kumandang takbir dan tahmid itu sesungguhnya adalah wujud kemenangan dan rasa syukur kaum muslimin kepada Allah SWT atas keberhasilannya meraih fitrah (kesucian diri) melalui mujahadah (perjuangan lahir dan batin) dan pelaksanaan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan yang baru berlalu. Allah SWT menegaskan :
وَلِتُكْمِلُوْا العِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلىَ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu semoga kamu bersyukur (kepada-Nya).” (QS. al-Baqoroh : 185)
Ma’asyiral Muslimin Rohimakumullah......

Hadirin sidang Jamaah Idul Fitri yang Dimuliakan Allah


Disini saya berwasiyat untuk saya sendiri khususnya, dan kepada semua jamaah sholat idul fitri di masjid/mushlla ini pada umumnya. Marilah kita tingkatkan taqwa kepada Allah SWT, yaitu melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangannya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam
 

Hadirin sidang Jamaah Idul Fitri yang Dimuliakan Allah
Ada seorang pemuda menemukan batu kerikil. Ya, batu kerikil. Entah jenis batu akik atau batu permata. Untuk memastikannya, bergegaslah ia menuju pengrajin batu, menunjukkan batu kerikil temuannya. "Maaf anak muda, aku tidak tahu, ini jenis batu apa, yang pasti, ini batu langka dan sangat berharga, coba kamu bawa ke ahli batu di ibu kota".

Tanpa berpikir panjang pemuda itu menuju ibu kota, membawa batu kerikil temuannya itu dan membawa segunung rasa penasaran. "Anak muda, batu kerikil ini sangat istimewa, aku tak sanggup membelinya. Seluruh harta yang kumiliki tidak akan cukup untuk ditukar dengan batu kerikil milikmu ini. Coba saja, kamu bawa kepada sang raja, barang kali beliau bersedia membelinya."

Pergilah ia menuju kerajaan, dan sesampainya di sana, sang raja berkata : "Wahai Anak muda, batu kerikilmu ini sangat istimewa. Aku tidak tahu, berapa harga yang harus aku bayar. Sekarang begini saja. Kamu serahkan batu kerikil itu kepadaku, dan aku akan berikan kepadamu kesempatan waktu tiga jam, untuk masuk ke gudang perhiasan milik kerajaan. Silakan kamu mengambil seluruh barang berharga yang kamu sukai di dalam gudang perhiasan kerajaan. Tetapi ingat, kamu hanya mempunyai waktu tiga jam. Ingat hanya tiga jam"

Pemuda itu berfikir, tiga jam adalah waktu yg sangat longgar, untuk membawa pulang seluruh perhiasan kerajaan. Dibukalah pintu gudang. Waw.....pemuda terkejut, berjuta-juta jenis perhiasan, emas, intan, berlian berbaris rapi, siap untuk dibawa pulang. Di dalam gudang juga terdapat satu kamar tidur layaknya kamar hotel berbintang. Di sebelah kamar terdapat meja makan yang tersaji berbagai hidangan yang siap makan.

Sejenak ia berfikir : "Aku akan membagi waktuku menjadi tiga. Satu jam pertama untuk menikmati makanan. Dengan makan itu aku akan mendapat kekuatan untuk mengangkut peti peti perhiasan. Satu jam yang kedua, akan aku gunakan untuk istirahat sejenak, tidur di kamar yang belum pernah aku rasakan mehdahneo penake agar tubuhku lebih segar, sebelum mengangkut pundi pundi emas. Satu jam ketiga, akan aku ambil semua perhiasan, lalu kubawa pulang seluruh isi gudang."
Ia mulai menikmati berbagai macam hidangan istimewa, hingga perutnya penuh sesak dalam waktu satu jam. Akibat kekenyangan, rasa kantukpun tak dapat ditahan, ia masuk ke kamar dan tertidurlah pemuda itu dengan nyenyaknya.

Tiba tiba abdi dalem kerajaan datang menggedor pintu "Hai Anak muda, waktumu telah habis. Sudah tiga jam kamu di sini. Ayo segera keluar sekarang juga"
"Ha... tapi aku belum membawa apa apa"

Tanpa bisa ditawar, abdi dalem menyeret pemuda itu keluar dengan tangan hampa. Tak satupun harta dan perhiasan yang ia bawa. Hanya penyesalan dan nelangsa yang ia dapatkan.
Hadirin jamaah sholat idul fitri yang berbahagia.

Betapa bodohnya pemuda ini. Andaikan saja, ia menggunakan waktu tiga jam dengan sebaik baiknya, pasti ia pulang dengan membawa semua perhiasan kerajaan dan jadilah ia kaya raya. Andaikan saja, ia sabar menahan nafsu selama tiga jam, pasti ia bisa membeli makanan diluar yang lebih banyak, ia bisa membeli kasur yang lebih lebih empuk, bahkan ia bisa membangun rumah mewah sekelas istana. Tetapi karena kebodohannya ia hanya mendapat penyesalan dan nelangsa.

Hadirin jamah sholat Idul fitri yang dimuliakan Allah.

Kita semua telah dianugerahi oleh Allah, sesuatu yang sangat berharga, bahkan tidak bisa dibeli dengan apapun. Anugerah itu adalah WAKTU. Waktu adalah UMUR. Waktu tidak dapat dibeli, namun dengan waktu kita bisa mengumpulkan kekayaan sebanyak banyaknya. Umur tidak dapat diperpanjang, namun dengan memanfaatkan umur kita bisa menikmati surganya Allah yang kekal selama lamanya.

Jangan pernah terlena seperti pemuda dalam ilustrasi cerita tadi. Jangan buang waktu kita sedetik saja, untuk aktifitas yang sia sia. Jangan biarkan sedikitpun umur kita, kita lewatkan tanpa makna, tanpa ibadah, tanpa taqwa. Hidup bukan untuk bermain-main belaka, hidup bukan untuk sibuk hanya mengejar harta. Hingga saat malaikat maut datang memanggil kita, kita pulang ke alam kubur tanpa membawa apa apa. Hanya penyesalan dan nelangsa.

Saudaraku, rasanya baru kemarin, kita menyambut datangnya ramadhan. Ternyata pagi ini ramadhan telah lewat begitu cepatnya. Rasanya baru kemarin, kita bertanya tanya kapan awal ramadhan ternyata tadi/kemarin sore kita sudah diributkan kapan lebaran. Renungkanlah berapa amal yang telah kita kumpulkan selama bulan mulia ini? Ataukah malam seribu bulan hanya terbuang sia sia?

Rasanya baru kemarin, kita menjadi anak anak kecil, yang begitu bahagia dan gembira memakai baju baru, menyambut sholat idul fitri, kini kita telah menjadi orang tua yang sebentar lagi memakai kain putih menyambut sholat jenazah. Renungkanlah berapa amal yg telah kita kumpulkan untuk kita bawa mati? Ataukah usia muda hanya menumpuk dosa dosa?

Rasanya baru kemarin, sahabat kita mengikuti sholat idul fitri di masjid ini. ternyata hari ini dia sudah terkubur dalam tanah. Rasanya baru kemarin, kita sungkem pada kedua orang tua dan sesepuh di hari fitri. ternyata sekarang, satu dari mereka telah menjadi tulang belulang di dalam tanah. Rasanya baru kemarin, tetangga kita yang sawahnya berlimpah itu mengulurkan zakatnya di hari raya, ternyata kini dia tinggal memiliki sepetak tanah ditumbuhi satu pohon kamboja.

Sesaat lagi kematian menjemput kita. Keluarga kita tinggalkan, anak istri kita terlantarkan, jabatan kita lepaskan, hendak menuju kemana? Apa yg akan terjadi ketika kita di dalam kubur? Apa yang akan ternjadi setelah kita dibangkitkan? Apa yg terjadi setelah perbuatan kita diperhitungkan? Nikmat yang abadi di surga atau siksa yang abadi di neraka naudhubillah minannar.

Saudara Islamku yg kucintai. Hari ini satu setengah milyar ummat Islam yang tersebar di seluruh pelosok dunia serempak membaca "Allaahu Akbar" dengan perasaan bahagia. Yang di kota mudik ke desa, yang di desa silaturahim ke kota. Tapi saya tidak tahu mengapa mereka begitu bahagia? Mengapa kita begitu bahagia?

Mungkinkah kebahagiaan ini, karena kemenangan kita melawan nafsu selama puasa ataukah justru bahagia karena merasa bebas mengumbar nafsu setelah puasa? Mungkinkah kebahagiaan ini karena rasa syukur bisa menjalankan ibadah puasa atau justru bahagia karena telah terbebas dari kewajiban puasa? Mungkinkah kebahagiaan ini, karena kemenangan kita melawan setan ataukah justru ini adalah pancaran dari kebahagiaan setan yang tertawa melihat kekalahan kita?

Lalu sebenarnya apa tujuan bertakbir di hari raya dan mengapa harus berbahagia?
Allah berfirman
ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم ولعلكم تشكرون
Ternyata Allah memerintahkan untuk bertakbir bahagia karena apa? Karena bersyukur kita mendapat hidayahNya.
لتكبروالله على ما هداكم
Atas hidayahnyalah, sehingga kita sanggup berpuasa. Atas hidayahNya lah, kita tidak berani makan walau tidak ada siapa siapa. Atas hidayahnyalah, kita punya semangat shalat tarawih, atas hidayahNya lah kita rela menahan kantuk membaca ayat Alquran. Tengoklah saudara kita yang belum mendapat hidayah. Mereka tanpa risi makan siang hari, mereka tanpa beban meninggalkan sholat tarawih. Bahkan di bulan suci ini Alquran suci tak pernah tersentuh tangan mereka. Tanpa Hidayah Allah kita pasti jauh lebih buruk dari mereka.
الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر، الله اكبر ولله الحمد

Saudaraku, bulan suci Ramadhan telah berakhir, bukan berarti ibadah kita ikut berakhir. Bulan ramadhan sudah usai namun ibadah kita belum usai. Allah yang kita sembah di bulan ramadhan masih sama dengan Allah yang kita sembah setelah ramadhan. Allah yang memberi kita rizki di bulan ramadhan tetap maha memberi rizki setelah ramadhan. Untuk itu para hadirin, sangat rugi, jika kita menjadi baik hanya satu bulan ramadhan, tapi menyia nyiakan sebelas bulan yang lain.

Ya Allaah, Sholat isya' dan subuh yang biasa kami kerjakan berjamaah di bulan ramadhan, tolong kami, agar tetap bisa mengerjakan dengan berjamaah setelah ramadhan haingga maut mendatangi kami.

Ya Allah, Alquran yang biasa kami baca di bulan Ramdhan, tolong kami, agar bisa membacanya setiap hari di luar bulan ramadhan, hingga maut menghampiri kami.

Ya Allah, Sholat witir yang biasa kami kerjakan selama ramadhan, tolong kami, agar bisa mengerjakan setiap malam di luar bulan ramadhan, hingga ajal menjemput kami.

Ya Allah, Maksiyat yang bisa kami jauhi selama ramadhan, tolong kami agar tetap menjauhinya sampai ajal mengistirahatkan kami.

Ya Allah, Zakat dan Shodaqoh yang biasa kami keluarkan selama ramadhan, tolong kami, agar tetap rela mengeluarkannya di luar bulan ramadhan, hingga habis usia kami.

Ya Allah, Engkau yang maha pengampun, maha pengasih dan penyayang di bulan ramadhan, ampunilah kami selalu, kasih sayangilah kami selalu, hingga akhir kehidupan kami.


جَعَلَنَا اللهُ وَ إِيَّاكُمْ مِنَ الْعَآئِدِيْنَ الْفَآئِزِيْنَ الْآمِنِيْنَ , وَ أَدْخَلَنَا وَ إيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ الْمُتَّـقِيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُوْقِنِيْنَ . وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَ ارْحَمْ وَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.

------
الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَ سُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلًا . الْحَمْدُ للهِ الْعَلِيْمِ الْحَلِيْمِ الْغَفَّارِ الْعَظِيْمِ الْقَهَّارِ الَّذِى لَاتَخْفَى مَعْرِفَتُهُ عَلَى مَنْ نَظَرَ فِى بَدَآئَعِ مَمْلَكَتِهِ بِـعَيْنِ الْإِعْتِبَار . وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ مَنْ شَهِدَ بِهَا يَفُوْزُ فِى دَارِ الْقَرَارِ , وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّاهِرِيْنَ الْأَخْيَارِ . أَمَّا بَعْدُ : فَـيَآ أَيُّهَا النَّاسُ , اِتَّقُوْا اللهَ وَ أَطِيْعُوْا الرَّسُوْلَ وَ أُولِى الْأَمْرِ مِنْكُمْ , وَ أَنِيْبُوْا إِلَى رَبِّكُمْ وَ أَسْلِمُوْا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُوْنَ . إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا . اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ التَّابِعِيْنَ وَ ارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ .  اللهم يَا مُيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ , وَ يَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ , وَ يَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ , وَ يَا مُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ , وَ يَا مُقَوِّيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ , وَ يَا مَأْمَنَ كُلِّ مُخِيْفٍ , يَسِّرْ كُلَّ عَسِيْرٍ , فَتَيْسِيْرُ الْعَسِيْرِ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ , اللهم يَا مَنْ لَا يَحْتَاجُ إِلَى الْبَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ , حاجَاتُنَا إِلِيْكَ كَثِيْرٌ , وَأَنْتَ عَالِمٌ وَّبَصِيْرٌ .اللهم إِنَّا نَخَافُ مِنْكَ وَنَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ وَنَخَافُ مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ , اللهم بِحَقِّ مَنْ يَخَافُ مِنْكَ , نَجِّنَا مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ , بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أُحْرُسْنَا بِـعَيْنِكَ الَّتِى لَا تَنَامُ , وَاكْنُفْنَا بِـكَفَنِكَ الَّذِى لَا يُرَامُ , وَارْحَمْنَا بِقُدْرَتِكَ عَلَيْنَا فَلَا تُهْلِكْنَا , وَأَنْتَ رَجَآءُنَا , بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ . اللهم أَعِنَّا عَلَى دِيْنِنَا بِالدُّنْيَا , وَعَلَى الدُّنْيَا بِالتَّقْوَى , وَعَلَى التَقْوَى بِالْعَمَلِ , وَعَلَى الْعَمَلِ بِالتَّوْفِيْقِ , وَعَلَى جَمِيْعِ ذلِكَ بِـلُطْفِكَ الْمُفِضِى إِلَى رِضَاكَ الْمُنْهِى إِلَى جَنَّتِكَ الْمَصْحُوْبِ ذلِكَ بِالنَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ , يَا اللهُ … يَا اللهُ … يَا اللهُ … يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ يَا رَحْمنُ يَا رَحِيْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا ذَا الْمَوَاهِبِ الْعِظَامِ … نَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلـهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ . اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ لِـمَحَبَّتِكَ مِنَ الْأَعْمَالِ , وَصِدْقَ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ , وَحُسْنَ الظَّنِّ بِكَ , وَالْغُنْيَةَ عَمَّنْ سِوَاكَ , وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar