Rabu, 20 April 2016

SUAMI...SURGA ATAU NERAKAMU

Diriwayatkan dari Al-Hushain bin Mihshan menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi SAW karena satu keperluan. Selesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah SAW bertanya kepadanya,
أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ مَا آلُوهُ إِلَّا مَا عَجَزْتُ عَنْهُ قَالَ فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah”. Rasulullah SAW bertanya lagi : “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu melakukannya”.  Rasulullah SAW bersabda : “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulan dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” [HR. Ahmad]

Kamis, 14 April 2016

STOP PERDEBATAN...

MADU MURNI, MURAH, KLIK DISINI
Diriwayatkan dari Abi Umamah RA, Rasulullah SAW bersabda :
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Aku menjamin sebuah villa yang berada di pinggiran surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan meskipun ia benar, juga sebuah istana di kawasan metropolitan surga bagi siapa saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah istana di puncak surga bagi siapa saja yang berakhlak mulia.[HR Abu Dawud]
Hadits di atas memotivasi kita agar menjauhi perdebatan karena perdebatan dapat menimbulkan permusuhan . Pesan bang haji : “Stop perdebatan, stop pertengkaran, Stop permusuhan, stop pertikaian. Mari kita saling asih Mari kita saling asuh. Hargai pendapat orang bila terdapat beda pandangan Sejauh tidak ada yang dirugikan”. Stop perdebatan karena orang yang berdebat akan disibukkan dengan perdebatannya hingga ia tidak memiliki waktu untuk mengamalkan ilmu yang bermanfaat. Maka dari itulah Imam Malik bin Anas ketika ditanya mengenai seseorang yang alim akan hadits bolehkah ia berdebat? Maka beliau menjawab: tidak, cukuplah ia memberitahukan hadits kemudian jika diterima maka itulah yang diharapkan namun jika keterangan tersebut tidak diterima maka hendaklah ia diam. Beliau memberikan nasehatnya :
المراء والجدال في العلم يذهب بنور العلم ... المراء في العلم يُقسي القلب ويورث الضعن
“pertengkaran dan perdebatan dalam masalah ilmu akan menghapuskan cahaya ilmu (dari hati seseorang)” ...”Perdebatan dalam ilmu akan mengeraskan hati dan menyebabkan kedengkian” [Kitab Fadlu Ilmis salaf]

Rabu, 13 April 2016

TABAYUN (KLARIFIKASI)


MADU MURNI, MURAH KLIK DISINI
Sesaat sesudah penaklukan Kota Mekah (Fathu Makkah) pada 10 Ramadhan 8 H, suku-suku yang ada di Jazirah Arab berbondong-bondong masuk Islam. Termasuk di dalamnya adalah Bani Musthaliq, yang di pimpin oleh Al-Harits bin Dhirar. Meskipun masuknya Islam Al-Harits diawali dengan sebuah peperangan, keislaman Al-Harits ini tidak diragukan. Apalagi putrinya yang bernama Al-Juwairiyah dinikahi oleh Rasulullah Saw.