Jika memakai ilmu perbandingan, bisa dibilang Candi Prambanan dan
Candi Borobudur sebanding dengan Masjidil Haram. Hal itulah yang membuat
saya makin kagum pada para Walisongo.
Maksudnya begini, kalau
ada "Masjidil Haram", berarti ada puluhan "masjid agung" kan? Kalau ada
tempat ibadah Hindu-Buddha selevel "Masjidil Haram", berarti bukan tidak
mungkin Indonesia zaman dahulu sudah dipenuhi ribuan "mushola". Orang
tidak mungkin bisa membuat sesuatu berskala besar tanpa bisa membuat
yang kecil-kecil dulu.
Tentu Anda jadi bisa membayangkan kalau
umat beragama Hindu dan Buddha amat sangatlah banyak. Bahasa kerennya
masa kini adalah golongan mayoritas. Kalau umat beragama Hindu dan
Buddha zaman dahulu sangat mendominasi, bagaimana bisa Walisongo
membalik kondisi tersebut?